Selasa, 28 Juni 2011

MOTION STUDY

Motion Study
Penyelidikan waktu yang cermat tanpa penyelidikan gerak yang dilakukan secara seksama adalah tidak mungkin. Oleh karena itu maka penyelidikan gerak selalu didahului oleh analisis mengenai cara yang terbaik untuk melakukan suatu tugas, hal ini disebut dengan Penyelidikan Gerak (Motion Study). Penyelidikan gerak ini dikembangkan oleh Frank & Lilian Gilbreth, pelopor0-pelopor manajemen ilmiah. Dengan menggunakan suatu alat gerak-lamban (Slow Motion Projector) disertai dengan suatu alat untuk menentukan waktu yang khusus yang disebut Microchronometer pada latar belakang gambar, pada waktu yang bersamaan dapat dibuat penyelidikan gerak dan waktu yang tepat serta terinci. Metode ini adalah lebih rumit dibanding dengan penyelidikan dengan Stopwatch, tetapi hasilnya juga lebih teliti. Alat pemotret ini menunjukkan jalannya gerak dan ketidakteraturan-ketidakteraturan dalam jalannya gerak. Gerak lamban memungkinkan analisis yang tepat dari jalannya gerak, sehingga metode pekerjaan yang terbaik dapat diketemukan dan memungkinkan distandarisasikan. Dengan menghentikan alat pemotret, orang dapat membaca waktu pada Microchronometer untuk setiap unsur dalam lingkaran pekerjaan (Work Cycle) tersebut.
Perencanaan sistem kerja bertujuan untuk menentukan metode terbaik dalam melaksanakan operasi-operasi kerja yang diperlukan dalam proses produksi. maksud dan tujuan melakukan perancangan kerja untuk meningkatkan produktivitas dan performansi kerja dapat dicapai melalui:
·         Pengembangan tata cara kerja (work methods) yang lebih efektif dan efisien terutama ditujukan untuk aktivitas operasional yang diperlukan dalam proses produksi.
·         Pengaturan kondisi lingkungan kerja yang lebih ergonomis sehingga mampu memberikan kenyamanan dalam arti fisik maupun social psikologis.
·         Pemanfaatan dan pendayagunaan secara maksimal semua potensi sumber daya manusia secara terorganisir
Pendekatan Time and Motion Study menurut Barnes (1976: 6) merupakan, Studi yang sistematik dari sistem kerja dengan tujuan-tujuan sebagai berikut :
1.      mengembangkan sistem dan metode yang diinginkan – biasanya dengan salah satu yang biayanya lebih murah;
2.      standarisasi sistem dam metode;
3.      menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang trainer yang memenuhi syarat dan pantas yang bekerja pada langkah normal untuk melakukan tugas spesifik atau operasi;
4.      membantu dalam training pekerja pada metode yang diinginkan. Time and Motion Study dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang mengarahkan engineering dalam memilih suatu metode yang berkaitan dalam merancang sebuah stasiun kerja yang diinginkan baik itu oleh si perancang maupun bagi pihak perusahaan.
Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua pertemuan berturut-turut, asumsikan konstan untuk semua pertemuan untuk memberikan kecepatan konveyer.
 Ws=t/d
Konveyer adalah kunci pemindah material di kebanyakan line assembly : sabuk, rantai, overhead, pneumatic, dan konveyor sekrup.
Dimana :          T= waktu produksi yang tersedia selama 1 hari
d= demand per hari atau produksi per hari

Waktu Normal
Waktu normal adalah waktu siklus yang telah dikalikan dengan penyesuaian si operator. Misal waktu siklus pada pengerjaan perakitan sepeda adalah 150 detik dengan waktu ini dicapai dengan keterampilan good (C1), usaha good (C2), kondisi excellent (B) dan konsistensi average (D), maka tambahan terhadap p (penyesuaian) = 1 adalah : Keterampilan : Good (C1) = 0.06
Usaha : Good (C2) = 0.02
Kondisi : Excellent (B) = 0.04
Konsistensi : Average (D) = 0.00
0.12
Jadi p = (1-0.12) atau p = 0.88
Wn = 150 x 0.88 = 132 detik

Waktu Standar
Waktu standar adalah waktu yang seharusnya digunakan oleh operator yang normal pada keadaan yang normal untuk memproduksi satu unit dari data jenis produk. Waktu standar untuk setiap part harus dinyatakan termasuk toleransi untuk beristirahat untuk mengatasi kelelahan atau untuk faktor – faktor yang tidak dapat dihindarkan. Namun, jangka waktu penggunaan waktu standar ada batasannya. Hal ini terjadi karena proses produksi terus dikembangkan dan berubah secara kontinyu, sehingga waktu standar yang telah dipergunakan tidak representatif lagi. Oleh karena itu waktu standar harus selalu diperbaharui. Untuk menghitung waktu standar dilakukan dengan melakukan termengamati jumlah produktif pada sampling pekerjaan. Misal :

a.       Jumlah pengamatan 432 (selama 12 hari) Jumlah produktif 343 Presentase produktif 343/432 x 100 % = 79,4 %
b.      Jumlah menit pengamatan 5040 menit (12 hari x 7 jam x 60 menit) jumlah menit produktif 79,4 % /100 x 5040 = 4002 menit
c.       Jumlah barang yang dihasilkan selama pengamatan 370 buah waktu diperlukan / buah 4002/370 = 10,82 menit
d.      Faktor penyesuaian 0.95 Waktu normal 10,28 menit (10,82 menit x 0,95)
e.       Kelonggaran 12 % Waktu baku 10,28 + (0.12 x 10,28) = 11,51 menit


0 silahkan komentar anda disini:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons